Budidaya ikan lele untuk pemula | Lele adalah jenis ikan dari marga Clarias dengan ciri tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik dengan kepala yang keras seperti tulang dibagian atasnya serta mempunyai sungut/kumis didekat mulutnya.
Selain itu lele juga mempunyai senjata yang berwujud seperti duri/tulang pelindung yang berada dibagian sirip dadanya, dan masyarakat sering menyebutnya dengan sebutan patil. Jadi berhati-hatilah jika anda sedang memegang ikan berkumis ini dikala masih hidup, karena jika tidak berhati-hati ikan tersebut dapat mematil anda. Dan banyak yang mengatakan jika terkena patil tersebut maka dapat mengakibatkan demam/panas tinggi pada tubuh.
Ikan yang tergolong dari marga clarias ini merupakan ikan yang berhabitat diair tawar dengan arus air perlahan/tenang, seperti di sungai, rawa, waduk ataupun kolam dan sekarang sudah banyak dibudidayakan. Dulu disawah-sawah yang ada airnya pun sering kali ditemukan ikan berkumis tersebut, namun saat ini jarang sekali ditemukan disawah-sawah karena sering kali ditangkap untuk dijadikan lauk oleh para petani.
Ikan lele sendiri aktif mencari makanan dimalam hari dibandingkan dengan disiang hari, dan pada siang hari ikan lele banyak menghabiskan waktunya untuk berlindung dan berdiam diri saja ditempat gelap meskipun sesekali muncul ke permukaan.
Dan jika anda bertanya kenapa ketika memancing disiang hari ikan lele tersebut mau makan, katanya aktifnya dimalam hari mencari makanan? Pertanyaan tersebut sangat sulit untuk dijawab seseorang, kalaupun bisa dijawab mungkin hanya menyangka-nyangka saja, karena yang tahu pastinya hanyalah ikan lele tersebut ^_^. Namun dan mungkin saja ketika kita memancing disiang hari dan ikan tersebut mau memakanya karena umpan yang kita taruh posisinya didekat ikan lele berlindung dan berteduh. Maka tak heran ketika disiang hari para pemancing berpengalaman sering kali mengobok-obok air terlebih dahulu sebelum mereka memancing ikan lele tersebut untuk target mereka.
Masih berbicara masalah budidaya ikan lele, meskipun ikan ini sering dikenal oleh masyarakat sebagai ikan yang habitatnya di air yang keruh/kotor namun ikan lele mempunyai banyak kegunaan. Seperti sering kali dibudidayakan disawah untuk memakan hama disawah tersebut misalnya belalang, ulat dan lain sebagainya, dibudidayakn dikolam-kolam/got-got untuk membasmi jentik-jentik nyamuk dan sering juga dibudidayakan dibawah kandang ayam agar memakan kotoran ayam supaya tidak berbau.
Selain kegunaan diatas, ada juga manfaat yang terkandung pada dagingnya, ikan lele mengandung vitamin D yang cukup tinggi, asam lemak omega-3 yang rendah dan memiliki asam lemak omega-6 yang tinggi. Rasa dagingnya pun juga tidak kalah lezat dengan ikan lainya, selain itu durinya pun hanya sedikit dan mudah untuk dihilangkan dibanding dengan jenis ikan lainya. Dan yang tidak kalah manariknya, harganya yang relatif murah dikisaran Rp.20.00/Kg sehingga seringkali dijadikan aleternatif seseorang untuk makan-makan.
Dari tahun-ketahun kebutuhan daging lele diIndonesia terus meningkat, terbukti dari permintaan pasar yang kadang kala tidak bisa tersanggupi. Maka dari itu budidaya ikan lele masih bisa menjadi peluang besar bagi kita untuk bisa meraup keuntungan rizki. Dengan sedikit mengenal ikan lele tersebut mengenai kegunaan, manfaat, kelebihan, dan daya serap pasar yang tinggi maka kita bisa menyimpulkan bahwasanya ikan lele sangat layak untuk dibudidayakan.
Ok langsung saja berikut ini adalah tahap-tahap persiapan maupun pemeliharaan didalam budidaya ikan lele yang perlu kita perhatikan:
Persiapan Budidaya Ikan Lele
Semua bisnis ataupun usaha yang mau anda jalankan haruslah mempunyai dasar dan ilmu yang harus dipersiapkan, masih terlalu dini berbicara masalah keuntungan jika kita tidak mempunyai pondasi pengetahuan yang kuat. Maka dari itu dasar-dasar sebelum kita memulai usaha budidaya ikan lele untuk pemula harus kita ketahui.Membudidayakan ikan lele termasuk hal yang mudah, cukup membuat kolam, menabur benih dan memberi pakan. Mungkin hanyalah itu saja tata cara dalam budidayanya, akan tetapi setiap tahap-tahapnya seperti persiapan kolam, pemilihan bibit lele dan lain sebagainya ada ilmu yang harus kita ket ahui.
1. Pembuatan kolam lele
Sebelum mempersiapkan pembuatan kolam budidaya ikan lele, anda harus mempunyai tolak ukur lahan yang kita punya. Maksutnya, jika mempunyai lahan yang besar dan mau usaha budidaya ikan lele untuk jangka panjang maka sebaiknya kita membuat kolam tersebut dengan membangun dasar dan dinding kolam mengunakan semen. Namun sebaliknya jika hanya mempunyai lahan sempit dan usaha ikan lele untuk jangka pendek kita bisa menggunakan terpal dengan dinding diberi bambu-bambu untuk menyangganya.
Dan untuk pembuatan kolam dengan dasar dan dinding kolam yang dibangun semen kita juga harus menyiapkan lubang untuk sirkulasi airnya. Sedangkan untuk kolam terpal kita bisa juga melubangi terpal tersebut dibagian pinggir bawah lalu di beri pralon dan diikat supaya peralon tersebut tidak terlepas. Berlanjut ke ukuran kolam, ukuran kolam yang ideal adalah 1 meter persegi untuk 400 bibit lele.
Ukuran tersebut adalah patokanya, patokan seberapa banyak kita menabur benih dikolam budidaya yang akan kita tebar bibit lele. Misalnya ukuran kolam kita 5 meter persegi, jadi idealnya kolam dengan ukuran 5 meter persegi harus kita tebar bibit lele sebanyak 2500 bibit lele, kurang lebihnya sperti itu.
Dan ingatlah bahwa lebih baik membangun kolam tidak terlalu besar. Bangunlah kolam yang sedang namun jumlahnya banyak, dari pada membangun 1 atau 2 kolam dalam ukuran yang besar.
Sebagai contoh: Jika anda mempunyai lahan 100 meter persegi maka dapat anda bangun kolam dengan ukuran 5 meter persegi sebanyak 20 kolam, dari pada membangun 4 kolam dengan ukuran 25 meter persegi.
Hal tersebut bertujuan agar kita bisa mengontrol lele yang kita budidayakan tersebut. Ingatlah bahwa kita tidak tahu apa yang berada didalam air, maka dengan membangun kolam yang tidak besar itulah kita bisa mengontrol kolam tersebut.
2. Persiapan kolam lele
Tahap kedua didalam budidaya ikan lele adalah persiapan kolam, maksut dari persiapan kolam meliputi kebersihan kolam sebelum diisi air dan seberapa banyak kita mengisi airnya. Jika anda menggunakan kolam dengan media semen untuk dinding kolamnya, maka pastikan bahwa semen tersebut sudah benar benar kering. Dan jika anda menggunakan media terpal, maka cucilah terlebih dahulu terpal tersebut dengan sabun supaya bau bahan kimianya dapat hilang.
Setelah langkah diatas anda lakukan maka langkah selanjutnya didalam budidaya ikan lele adalah pengisian air. Isikan air kedalam kolam tersebut lalu diamkan satu hari satu malam, setelah itu buang airnya dan isikan lagi air dengan kedalaman sekitar 30 cm jika bibit lele yang mau kita beli berumur sekitar 30 hari/panjangnya sekitar 3-4 cm. Kenapa hanya 30 cm saja kedalamanya?? Karena bibit lele yang masih kecil akan kelelahan saat menyelam dengan kedalaman air yang terlalu dalam, maka dari itu harus kita sesuaikan dengan umur bibit lele tersebut.
Setelah itu diamkan air tersebut kurang lebih 1 minggu supaya lumut dan fito plankton dapat terbentuk. {Fito plankton adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia}. Fito plankton dalam jumlah yang besar dapat nampak dengan warna hijau diair, itulah sebabnya air yang didiamkan lama kelamaan akan nampak berwarna hijau.
3. Pemilihan bibit ikan lele
Didalam budidaya ikan lele selain persiapan kolam yang baik, pemilihan bibit yang baik juga menjadi penentu kesuksesan dalam budidaya/beternak lele. Usahakan membeli bibit lele pada peternak langsung, dari itu kita bisa langsung melihat postur tubuh induknya. Apakah postur tubuh induk tersebut bagus atau tidak {postur tubuh yang bagus adalah, panjang dan besar}. Jika postur tubuh induknya panjang dan besar maka dapat kita pastikan anakan lele tersebut postur tubuhnya juga sama seperti induknya, karena kata pepatah tidak mungkin buah jambu jatuh jauh dari pohonya.
inilah warna bibit lele yang sehat |
Dan misalnya dengan terpaksa anda membeli bibit lele dipasaran cobalah bertanya kepada bapak penjualnya, dimana mereka memijahkan lele tersebut. supaya kita bisa datang kerumahnya untuk membeli bibit lele dan melihat secara langsung induk dari bibit lele yang mereka jual. Mohon maaf, takutnya bibit lele yang mereka jual dipasaran sisa dari bibit lele sortiran. Maka dari itu alangkah baiknya jika kita membeli bibit lele langsung dari para peternakanya.
Untuk masalah kesehatan bibit lele yang mau kita beli bisa kita lihat secara kasat mata seperti pergerakan dan kulit tubuhnya yang bersih, bersih dalam artian tidak ada bercak-bercak seperti jamur/luka. Pergerakan yang lincah, aktif, dan selalu merespon sesuatu disekitarnya salah satu ciri dari bibit lele yang sehat. Bisa kita uji dengan memasukkan jari kita ke kolam/wadah tempat bibit lele tersebut berada, jika bibit lele tersebut aktif dan langsung merespon jari yang kita masukkan tadi bisa dipastikan bibite lele tersebut sehat.
Sebaliknya jika bibit lele tersebut hanya berdiam, terlihat lemas serta pergerakanya tidak lincah sebaiknya carilah bibit lele yang lain yang terlihat lebih aktif. Begitu juga dengan kulit tubuhnya, umumnya kulit tubuh bibit lele yang sehat berwarna cokelat tua atau hitam kemerah-merahan. Dan jika melihat ada bercak-bercak seperti jamur/lecet pada kebanyakan bibit lele tersebut sebaiknya jangan dibeli. Karena jika kebanyakan bibit lele tersebut sudah terkena penyakit maka bibit lele yang lain dapat tertular.
4. Pengaturan air
Sebelum bibit lele kita tebar sebaiknya kita perhatikan masalah pengaturan kedalaman airnya, kedalaman air untuk bulan pertama tidak sama dengan kedalaman air pada bulan ketiga. Kenapa? karena makin lama lele tumbuh semakin besar maka kedalaman kolam juga harus ditambah. Umumnya untuk bulan pertama kedalaman air kolam adalah 25 cm, dan bulan kedua 50 cm, dan 90 cm untuk kedalaman kolam pada bulan ketiga.
Sedangkah untuk warna airnya tidak ada yang perlu kita masalahkan, asalkan sumber air yang kita gunakan untuk mengisi kolam tersebut bersih dan terbebas dari pencemaran bahan kimia seperti sabun dan lain sebagainya. Sedangkan untuk masalah warna air pada kolam pada umumnya dan merupakan sifat alamiah bahwa semua air pasti akan berubah menjadi hijau jika berada disuatu tempat {fito plankton}. Dan yang perlu kita perhatikan bukan dari warna air kolam tersebut, namun bau dari air kolam tersebut.
Sedangkan untuk pergantian airnya dapat kita lakukan jika bau dari air kolam tersebut sudah tidak enak, atau biasanya 2 minggu sekali melakukan pergantian air. Selain itu untuk mengurangi panasnya air disiang hari, dapat kita lakukan dengan cara menambahkan tanaman air seperti kangkung, enceng gondok atau yang lainya asalalkan tanaman tersebut tidak beracun.
5. Penebaran benih/bibit lele
Ingatlah bahwa setelah membeli bibit lele jangan langsung menebarnya kedalam kolam yang sudah kita siapkan. Akan tetapi sesuaikan dulu dengan air budidayanya, caranya ambillah air kolam dan taruh pada wadah kemudian masukkan bibit lele tersebut dan diamankanlah kurang lebih 30 menit-1 jam. Hal tersebut bertujuan agar bibit lele tersebut bisa menyesuaikan diri dengan suhu air kolam yang mau kita budidayakan. Sedangkan untuk waktu penebaran benih sebaiknya dilakukan pada sore hari karena waktu tersebut kondisi air relatip stabil, tidak dingin ataupun panas.
6. Pemberian pakan
Pemberian pakan pada ikan lele idelanya dilakukan tiga kali sehari, untuk jam berapanya bisa kita atur sendiri. Namun umumnya para petani memberi pakan pada pukul: pagi pukul 07:00, sore sekitar pukul 17:00 dan malam sekitar pukul 22:00.
Berikanlah pakan secukupnya saja, jangan pernah memberikan pakan berlebihan. Hal tersebut dapat menyebabkan sisa pakan yang tidak termakan tadi mengendap dan bercampur dengan air kolam sehingga bisa menyebabkan berbagai jenis bakteri dan bau yang tidak sedap.
Lantas pakan apa yang baik untuk ikan lele biar cepat besar dan gemuk?? Semua makhluk hidup membutuhkan pakan/makanan untuk mencukupi asupan nutrisi dalam tubuh, dan tak terkecuali ikan lele. Namun jika ditanya pakan yang baik untuk ikan lele agar cepat besar dan gemuk {mohon maaf} pasti semua orang akan merekomendasikan produk pakan lele yang mereka jual. Maka dari itu harus pintar-pintar kita memilih pakan untuk ikan lele yang kita budidayakan.
Hanya sebagai saran, setiap harinya kebutuhan pakan ikan lele adalah 5-10% dari berat badan lele tersebut. Sedangkan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan meliputi: protein 35%-40, lemak 9-10%, karbohidrat 20-25%, vitamin 0,25-0,40% dan mineral 1,0%. Maka dari itu belilah pakan ikan lele yang mempunyai kandungan tersebut, karena setiap merk pakan lele memiliki kandungan nutrisi yang berbeda.
Pakan lele untuk lele yang masih berumur sekitar 1 bulan umumnya bentuknya lembut seperti bekatul. Jadi jika anda membeli pakan lele bilanglah terhadap bapak penjualnya untuk lele yang berumur ...
7. Penggantian air kolam
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa didalam budidaya ikan lele, pergantian air kolam harus diganti ketika baunya sudah tidak sedap, dan umumnya setiap 2 minggu sekali. Dan yang perlu menjadi perhatian disini dan mungkin sebagian petani belum mengetahui bahwa ikan lele juga merupakn ikan KANIBAL {mau memakan ikan lele lain}.
Apakah anda pernah mengalami bahwa ikan lele yang anda budidayakan jumlahnya menjadi berkurang, padahal masalah keamanan kolam terjaga dari gangguan hewan pemangsa lain, dan apakah anda pernah mencari tahu penyebabnya?? Dan jika anda pernah mengalami dan belum menemukan penyebabnya, mungkin sedikit pengalaman dari saya pribadi ini sama dengan penyebabnya yang anda alami.
Ikan lele juga merupakan hewan kanibal, kala itu saya pribadi membudidayakan ikan lele sebanyak 5000 ekor dikolam terpal. Usut punya usut dan terus saya usut ketika ikan lele yang saya budidayakan jumlahnya terus berkurang, karena secara logika jika lele mati pasti bangkainya akan mengapung, namun tidak demikian terhadap ikan lele yang saya budidayakan. Dan ternyata tanpa disengaja saya melihat ada ikan lele yang lebih besar sedang memangsa ikan lele yang lebih kecil.
Dan semenjak saat itulah saya baru terpikirkan kalau lele juga merupaka hewan kanibal. Untuk menyiasatinya, setiap mengganti air kolam maka selalu saya seleksi lele-lele tersebut. Yang pertumbuhanya diatas rata-rata {lele yang lebih besar dari teman-temanya} saya aambil dan ditaruh dikolam lain.
Kesimpulanya, setiap 2 minggu sekali sewaktu mengganti air kolam lele budidaya, selalu seleksilah lele yang anda budidayakan. Karena dari semua lele yang anda budidayakan pastinya akan ada beberapa lele yang pertumbuhanya jauh lebih cepat dibandingkan yang lain. Entah karena faktor genetik atau faktor lain belum diketahui secara pastinya.
8. Pengendalian Hama dan bakteri
Hama adalah binatang pengganggu/pemangsa, sedangkan bakteri adalah virus penular yang menyebabkan suatu penyakit. Kedua-duanya harus kita kendalikan. Hama misalnya seperti musang dan ular air dapat kita kendalikan dengan membangun/membuat pagar disekeliling kolam. Sedangkan untuk bakteri, pengendalian bakteri dapat kita lakukan dengan mencampurkan obat kedalam air kolam tersebut. Obat dapat kita dapatkan ditoko-toko perikanan/peternakan. Dan untuk dosis pemberianya dapat kita lihat pada kemasan obat tersebut, karena setiap obat hewan pasti terdapat atur dosis yang harus diberikan yang tertera pada kemasanya.
9. Panen
Panen dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan akhir dari suatu budidaya untuk memperoleh keuntungan atau malah kerugian. Untuk budidaya ikan lele, panen dapat dilakukan setelah kurang lebih 3 bulan/90 hari. Sedangkan untuk proses/cara memanennya hanya cukup menguras/membuang air kolam tersebut lalu mengambil lele denga berhati-hati. Akan tetapi yang dipermasalhkan dalam cara memanenya disini bukan langkah-langkahnya, karena semua orang pastinya juga tahu jika ingin mengambil ikan lele diair pasti akan membuang airnya terlebih dahulu agar lebih mudah.
Yang perlu diperhatikan adalah ketika kita memegang ikan lele tersebut harus berhati-hati, karena lele mempunyai senjata pelindung yang disebut dengan patil. Dan jika tidak berhati-hati tangan kita bisa terkena patil tersebut. Dan jika terkena patil dengan luka robek yang cukup panjang, pastinya akan keluar biaya untuk berobat, padahal kita beternek lele untuk mencari keuntungan. Jadi keuntungan yang kita dapatkan bisa berkurang karena kurang berhati-hati disaat memegang lele tersebut.^_^
Itulah sedikit informasi mengenai budidaya ikan lele untuk pemula, kurang lebihnya mohon maaf.. kesimpulan dari artikel diatas bahwa dalam budidaya ikan lele point penting yang harus kita perhatikan adalah pemilihan bibit, pembuatan kolam, pemberian pakan, pengaturan air dan penyeleksian lele {kanibal}.
Informasi tambahan:
- Megingat harga kosentrat ikan lele yang harganya sangat mahal, kita dapat menghematnya dengan cara memberi pakan sisa dari dapur rumah tangga, seperti sayuran, sisa nasi yang tidak habis, bisa juga mencari keong disawah. Namun yang peru diperhatikan, jangan memberi pakan tambahan yang mengandung minyak seperti krupuk dan lain sebagainya.
- Dan yang tidak kalah penting, ketika memanen ikan lele tersebut usahakan jangan terlalu besar, ukuran ideal untuk lele konsumsi adalah 9-12 ekor /Kg.
No comments:
Post a Comment