Ikan lele disiang hari suka berdiam di tempat-tempat yang gelap dan berlumpur dan akan aktif mencari makanan pada malam hari.
Semua jenis ikan lele masuk kedalam marga Clarias dengan ciri tubuhnya yang licin, kepala yang gepeng dan mempunyai senjata pelindung yang disebut patil. Dari semua jenis ikan lele tersebut ada kelebihan serta kekurangan masing-masing. Seperti halnya lele dumbo yang memiliki kelebihan dalam perkembangan tubuhnya 4 kali lebih cepat dibandingkan dengan lele lokal, selain itu patil lele dumbo lebih tumpul dan tidak berbisa dibandingkan dengan lele lokal. Sedangkan untuk kelebihan dari lele lokal sendiri adalah dagingnya yang padat tidak lembek jika dimasak. Namun selain dari kedua jenis ikan lele tersebut masih ada 2 jenis lagi yang mungkin harus anda ketahui.
Jenis ikan lele apa yang baik untuk dibudidayakan?? Pertanyaan seperti itu sering kali ditanyakan oleh seseorang yang ingin memulai bisnis budidaya ikan lele. Tidak salah dan memang sangat dibenarkan jika kita mau memulai usaha bisnis budidaya ikan lele, kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang jenis ikan lele unggul yang baik untuk dibudidayakan. Karena tidak semua jenis ikan lele mempunyai sifat genetik yang unggul, ada yang pertumbuhanya cepat ada juga yang tidak, ada yang tahan terhadap pergantian iklim ada juga yang tidak. Namun syarat umum lele yang baik untuk dibudidayakan adalah yang tahan terhadap penyakit, pergantian cuaca, cepet tumbuh berkembang dan mampu bertahan dalam kepadatan yang tinggi { maksut dari kepadatan yang tinggi disini adalah, bisa bertahan dalam kolam yang kecil dengan jumlah lele yang banyak}.
Ok langsung saja berikut ini sedikit informasi sederhana mengenai jenis ikan lele yang sering dibudidayakan. Tentukanlah terlebih dahulu tentang jenis ikan lele apa yang akan anda budidayakan supaya bisa disesuaikan dengan cuaca disekitar tempat kolam anda berada.
4 Jenis ikan lele budidaya
1. lele dumbo
Jenis ikan lele yang pertama adalah ikan lele dumbo, sesuai dengan namanya dumbo diambil dari kata jumbo yang mempunyai kelebihan dalam perkembangan tubuhya serta mampu tumbuh hingga bobot mencapai 5 kg. Lele dumbo sendiri berasal dari benua Afrika, dan pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1985.
Secara kasat mata bagi orang awam pastinya antara jenis ikan lele dumbo dengan jenis ikan lele yang lainya sama saja, karena secara umum lele memiliki kemiripan warna dan bentuk. Namun untuk lele dumbo sendiri secara spesifik mempunyai ciri sifat agresif {cenderung (ingin) menyerang/menjauh kepada sesuatu yang dipandang sebagai hal yang mengancam/berbahaya}. Sedangkan untuk ciri warna tubuh dari ikan lele dumbo sendiri adalah sperti ada bercak-bercaknya, bercak-bercak seperti panu tersebut akan sangat jelas terlihat ketika lele tersebut kaget/terancam. Namun jika kondisi sekitar sudah normal maka bercak-bercak pada kulit tersebut akan samar-samar terlihatnya {bisa anda lihat pada gambar diatas tadi}.
Selain itu ciri khas dari lele dumbo adalah terdapat 8 buah kumis di sekitar mulutnya, kumis tersebut tidak sama panjangnya, ada yang panjang dan ada yang pendek. Secara umum 2 kumis dibagian atas pendek, 4 kumis ditengah panjang dan 2 kumis dibawah pendek. Dan kabar baiknya yang perlu anda tahu adalah patil lele dumbo tidak runcing dan tidak beracun jika dibandingkan dengan lele lokal.
2. Ikan lele lokal
Jenis ikan lele yang kedua adalah lele lokal, lele dengan nama latin Clarias Batrachus ini sudah umum dibudidayakan masyarakat indonesia. Akan tetapi akhir-akhir ini seriring berkembangnya jaman, masyarakt sudah beralih membudidayakan jenis lele dumbo. Pasalnya lele lokal sendiri sudah terkenal akan pertumbuhanya yang lambat dibandingkan dengan lele dumbo, dan menurut penelitian lele dumbo umur 2 bulan saja tidak kalah besar/malah lebih besar jika dibandingkan dari jenis lele lokal.
Ciri khas dari jenis ikan lele lokal adalah kumis didekat mulutnya akan terlihat lebih besar dibandingkan dengan lele dumbo, selain itu kumisnya rata-rata juga sama panjangnya. Dan yag perlu diperhatikan, patil lele lokal paling runding/tajam dibandingkan dengan patil lele jenis lain selain runcing patil tersebut juga beracun. Dan jika terkena patil tersebut dapat mengakibatkan luka dan demam. Maka dari itu berhati-hatilah ketika memegang jenis lele lokal ini. Meskipun banyak kekurangan dibandingkan jenis lele yang lain, lele lokal masih mempunyai kelebihan dalam segi daging, dagingya lebih padat dan tidak hancur jika dimasak/digoreng dibandingkan daging jenis lele yang lain.
3. Ikan lele sangkuriang
Apakah anda pernah mendengar jenis lele sangkuriang?? Mungkin jenis ikan lele yang satu masih terasa awam ya ditelinga kita bila dibandingkan dengan lele dumbo dan lele lokal? Ya karena baru pada tahun 2004 Menteri Kelautan Indonesia baru mengeluarkan keputusan tentang pelepasan varietas ikan lele Sangkuriang kepada publik. Oleh karena itu mungkin masih asing ditelinga kita.
Jenis lele sangkuriang sendiri merupakan hasil perbaikan geneti dari lele dumbo melalui silang balik. Perkawinan silang balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Kemudian menghasilkan jantan dan betina F2-6. Jantan F2-6 selanjutnya dikawinkan dengan betina generasi kedua (F2) sehingga menghasilkan lele sangkuriang.
Untuk kelebihan dari lele sangkuriang pertumbuhanya relatif cepat dengan ukuran 2-3 cm untuk mencapai ukuran 5-6 cm hanya memerlukan waktu 20-25 hari. Sedangkan pada lele dumbo membutuhkan waktu sekitar 30-40 hari. Sedangkan untuk mencapai ukuran siap konsumsi hanya membutuhkan waktu 50-60 hari dengan asumsi suhu udara rata-rata 25-28 derajat celcius. Selain itu lele sangkuriang mempunyai kemampuan bertelur lebih tinggi dibandingkan dengan jenis lele yang lain.
Ciri umum dari lele sangkuriang adalah kepalanya sedikit lebih panjang dibandingkan dengan lele dumbo. Lele sangkuriang memiliki 8 buah kumis/sungut (4 pasang) yang terletak disekitar mulut {sama persis seperti lele dumbo}. Untuk warna tubuhnya hitam kehijauan di bagian punggung dan putih kekuningan di bagian perut. Terdapat bercak-bercak seperti panu dikulit, namun bercak-bercak tersebut tak sebanyak seperti lele dumbo biasa.
Baca juga>> cara budidaya ikan lele sangkuriang
4. Ikan lele phyton
Mungkin jenis ikan lele ini masih asing juga ditelinga kita, karena namanya yang seperti nama ular. Entah kenapa dan karna apa dijuluki phyton, namun kebanyakan masyarakat menjuluki dengan sebutan phyton karena kepalanya sedikit lebih bulat menyerupai kepala ular phyton.
Jenis ikan lele ini dikembangkan didaerah padeglang pada tahun 2004. Kenapa dikembangkan didaerah tersebut?? Karena daerah padeglang suhunya terlalu dingin untuk lele jenis dumbo ataupun sangkuriang yang cocok pada suhu kisaran 24-27 drajat C dimalam hari. Sedangkan untuk daerah Padeglang hampir mencapai suhu 17 derajat C di malam hari. Maka dari itulah dikembangkannya jenis ikan lele phyton yang mampu bertahan pada suhu yang dingin.
Lele python sendiri merupakan hasil persilakan Ikan Lele Eks Thailand F2 dengan ikan lele lokal. Meskipun hasil persilangan dengan lele lokal, patil lele jenis ini tidak beracun seperti lele lokal. Dagingnya pun lebih gurih, tidak lembek dibandingkan lele sangkuriang ataupun lele dumbo, dan hampir menyerupai rasa dari ikan lele lokal.
Baca juga. Cara budidaya ikan lele untuk pemula
No comments:
Post a Comment