Friday 5 February 2016

Cara ternak kambing jawa

 Panduan sebelum beternak kambing jawa



cara beternak kambing jawa



Beternak kambing jawa adalah pelung bisnis usaha ternak yang bisa menghasilkan keuntungan besar dan jarang disadari oleh kebanyakan orang. namun tidak hanya 1 kambing saja yang harus kita ternakkan untuk menghasilkan keuntungan yang besar, semakin banyak kambing jawa yang kita ternakkan maka semakin besar pula keuntungan yang kita dapatkan.
Hanya saja pada umumnya kebanyakan besar peternak/petani di Indonesia beternak kambing jawa untuk tradisi yang sifatnya sebagai harta simpanan yang nantinya akan dijual jika ada keperluan mendesak.

Yang sifatya sebagai harta simpanan pun menguntungkan apalagi jika dijalankan secara serius. Satu kambing pun menguntungkan, bayangkan hasilnya jika kita memelihara 200 ekor kambing jawa? Mugkin pendapatan kita akan lebih dari cukup. Akan tetapi semua itu perlu persiapan yang matang agar ternak kambing kita bisa seperti yang kita harapkan. Berikut tata cara dalam beternak kambing jawa.

Tata cara ternak kambing jawa yang baik

Untuk beternak kambing jawa, hal pertama dan yang paling utama adalah menentukan terlebih dahulu tujuan kita dalam beternak tersebut. Maksut dari tujuan disini adalah jangka waktu dalam pemeliharaanya, jangka waktu panjang skitar 10 bulan - 1 tahun atau jangka pendek sekitar 3 bulan - 5 bulan.

Tujuan beternak kambing jawa jangka pendek

Sebenarnya sama saja antara jangka pendek dan jangka panjang, namun yang membedakan disini adalah dalam pemilihan bibit kambingya. Umumnya semua orang berkata "ketika membeli kambing untuk diternak pilihlah kambing yang sehat, bulunya mengkilap, postur tubuhnya bagus, besar dan tubuhnya berisi. Namun jika tujuan beternak kambing kita jangka pendek 3 - 5 bulan, saran tersebut menurut saya pribadi kurang tepat pada kata "besar dan tubuhnya berisi".

Secara logika, menurut teman-teman sekalian apakah yang terjadi ketika menjual jika kita beternak kambing dalam jangka pendek 3 - 5 bulan dengan memilih bibit kambing seperti yang telah disarankan diatas??? Menurut saya pribadi setelah 3 - 5 bulan sewaktu menjualnya pasti tdidak untung dan tidak rugi atau bahkan malah rugi. Kenapa bisa begitu??

Hal tersebut dikarenakan jika kita membeli kambing dengan postur besar dan tubuhnya berisi, kita pelihara selama 3- 5 bulan pastinya dalam segi daging tidak mengalami peningkatan. Karena dari awal kambing yang kita beli tubuhnya sudah berisi, kalaupun bertamabah gemuk mungkin hanya sedikit. Itu pun kalau dikalkulasi dengan pengeluaran uang untuk membeli kosentrat pasti hasil akhirnya adalah tidak untung atau tidak rugai atau mungkin malah rugi.

Jika kita beternak kambing jawa dengan tujuan jangka pendek {3 - 5 bulan}, disarankan untuk membeli kambing dengan tubuh yang kurus/tidak berisi. Kurus disini dalam artian tidak sakit, namun kurus karna kurang terurus / kebutuhan pakannya kurang saat dipelihara pemiliknya. Dengan awal yang kurus pastinya harga kambingnya pun akan jauh lebih murah dibandingkan dengan tubuh yang berisi.

Selama jangka waktu tersebut harus kita maksimalkan dalam pemberian pakanya, yang jelas jangan kurang dari kebutuhan pakan perharinya yaitu hijauan 10% dari berat badanya + 1-2% pakan tambahan {bekatul/polar/ampas tahu} dari berat badanya pula. Selama kita teratur dalam perawatan serta pemberian pakanya, pasti dalam waktu tersebut kambing peliharaan kita bobotnya akan bertambah dengan maksimal. Dan pastinya juga harga jualnya akan melambung.


Tujuan beternak kambing jawa jangka panjang

Mendengar kata jangka panjang, pasti yang ada di benak kita adalah waktu yang lama. Ya memang benar jangka panjang disini adalah waktu yang lama. Waktu yang bisa digunakan untuk membesarkan anak kambing sampai dewasa, dan juga waktu yang bisa digunakan induk kambing untuk beranak. Dalam waktu jangka panjang pun kita juga harus mempunyai pilihan, maj beternak kambing indukan untuk mengambil untung anaknya, atau ingin beternak anak kambing yang nanti dibesarkan setelah besar dijual.?

Itu semua tergantung pilihan kita, yang jelas pilihan keduanya sama-sama menguntungkan, hanya saja perlu niat yang besar dan kesabaran yang tinggi karena jangka waktu yang dibutuhkan tidak sebentar. Pada intinya dalam beternak kambing jawa jangka panjang disini disarankan untuk memilih bibit anakan kambing atau betina indukan. Yang jelas kita harus memilih/menentukan tujuan terlebih dahulu, jika tujuan beternak kambing jawa sudah jelas maka perhitungan modal awal dan prospek keuntunganya pun akan  menjadi jelas.


Persiapan kandang kambing jawa

Pesiapan kandang yang baik selain bentuk kandangnya kita juga harus menyesuaikan dengan iklim sekitar kandang tersebut, baik itu pada kandang kambing jawa, kandang sapi ataupun yang lainya. Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca tentang kandang sapi yang baik. Pembuatan kandang tidak boleh asal-asalan, ukuran, dan bahan apa yang digunakan harus kita perhatikan. Misalnya didaerah yang panas bahan apa yang harus kita gunakan? tidak mungkin kan kita memakai bahan seng untuk pembuatan atapnya.

Untuk kandang kambing jawa sangat disarankan jenis kandang panggung dengan lantai yang diberi sela-sela sekitar 2-3 cm, tujuanya agar lantai kandang tetap terjaga kebersihanya dan kotoran kambing pun langsung bisa jatuh kebawah. Selain itu kelebihan kandang panggung adalah kemudahan saat membersihkan kotoran kambing tersebut. Contoh kandang panggung yang baik bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

cara beternak kambing jawa


Pemilihan bibit kambing jawa

Setelah kandang dipersiapkan langkah selanjutnya adalah pemilihan bibit kambing jawa. Seperti yang telah diutarakan diatas ketika kita menentukan tujuan dari beternak kambing jawa. Namun maksut dari pemilihan bibit yang baik disini adalah dari segi kesehatan dan perpawakan.

cara beternak kambing jawa



- Dilihat dari gerakan, gerakanya lincah bisa kita uji ketika kambing sedang duduk lalu kita dekati. JIka gerakanya lambat maka kambing tersebut kurang sehat, namun jika gerakanya sigap dapat dipastikan kambing tersebut sehat.

- Dilihat dari fisiknya, matanya kelihatan bersih dan tidak sayu, pada hidung tidak ada lendir, bulunya halus dan bersih, bulunya tidak kusam dan berdiri, tidak ada luka atau penyakit pada kulit tubuhnya, pada anus tidak tidak ada tanda-tanda mencret.

- Dilihat dari postur tubuhnya, kakinya terlihat panjang, lehernya juga terlihat panjang, perutnya tidak buncit, pada bagian punggunya rata/tidak cekung, dan badanya kelihatan panjang.

Cara perawatan ternak kambing jawa


1. Pemberian pakan dan minum

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa kebutuhan pakan hijauan hewan ruminansia termasuk kambing jawa adalah 10% dari berat badanya, dan pakan tambahan/kosentrat 1 - 2% dari berat badanya pula. Untuk itu dalam sehari kita harus mencukupi kebutuhan pakanya tersebut agar kambing jawa yang kita pelihara beratnya bisa bertambah secara maksimal. Dalam pemberian pakanya dapat kita jadwalkan sesuai keinginan peternak masing masing. Misalkan pemberian pakan hijauan sehari 4 kali, dan pemberian pakan tambahan sehari 2 kali. Yang perlu diingat dalam pemberian pakan disini adalah usahakan dipagi hari pemberian pakan tambahan terlebih dahulu daripada pakan hijauan, dan jangan merubah-rubah jadwal pemberian pakanya.

Dan untuk pemberian minumnya dapat kita berikan sehari 1 kali/ 2 kali, dan untuk porsi minumya tergantung dari kebutuhan kambing tersebut. Umumnya jika musim kemarau kambing lebih banyak minum dan jika musim penghujan akan berkurang minumya. Berikanlah minum setelah kita memberikan pakan tambhan/kosentrat, karena sehabis memberikan pakan tersebut kambing akan merasa ingin minum.

Apakah teman-teman pernah mendengar bahwa kambing jawa selalu pilih-pilih pakan/makanan dibandingkan degan domba yang selalu mau dikasih pakan apa saja? Memang kalimat tersebut benar apa adanya, bahwa kambing memiliki indra perasa/kemampuan untuk membedakan rasa pahit, manis, asin dan asam. Juga memiliki indra perasa yang tinggi terhadap rasa pahit dibanding domba atau sapi, oleh karena itu kambing selalu pilih-pilih pakan untuk dimakan. Lantas bagaimanakah solusi agar kambing tidak pilih-pilih pakan untuk dimakan??

Solusi >> Pengalaman ini terjadi pada kerabat saya sendiri, beliau memelihara sekitar 30 ekor kambing jawa. pakan yang selalu dia berikan pun cukup sederhana yaitu pakan fermentasi dari bahan tanaman pisang dan daun daun kering sperti daun jati, daun bambu, dan alang-alang. Beliau juga memberikan rumput, namun hanya sedikit. Setelah saya bertanya, beliau berkata "awalnya sich juga g mau mas selalu pilih-pilih pakan kambingnya, terus saya biasakan dan akhirnya sekarang mau". Untuk itu kita dapat menyimpulkan bahwa solusi jika kambing jawa yang kita pelihara agar tidak pilih-pilih pakan adalah dengan membiasakan pemberian pakan tertentu/yang mudah dicari agar kambing tersebu tidak manja.

2. Perawatan kesehatan kambing jawa

Dalam memelihara hewan ternak tak terkecuali kambing jawa bahwa perawatan kesehatan adalah hal yang mutlak dilakukan oleh peternak atau anak kandangnya. Perawatan kesehatan yang dilakukan untuk kambing jawa cukup sederhana, memandikan dan memberikan vitamin dan obat cacing saja. Memandikan bertujuan agar kambing tersebut tidak tertular penyakit kudis, sedangkan vitamin dan obat cacing untuk menjaga kesehatan serta membasmi ataupun mencegah penyakit cacingan. Memandikan kambing dapat kita lakukan 2 minggu sekali disaat cuaca mendukung, sedang pemberian vitamin dan obat cacing dapat kita berikan 1 bulan sekali.


3. Perawatan kebersihan kandang

Orang bijak berkata, kandang kambing yang bersih akan membuatnya merasa nyaman, terhindar dari penyakit dan menunjang reproduksi kambing tersebut. Maka dari itu kebersihan kandang sangatlah penting kita lakukan agar kambing yang kita pelihara tetap sehat dan tentunya supaya menghasilkan pertumbuhan seperti yang kita harapkan.

Seperti yang telah kita bahas di awal artikel tentang penggunaan kandang kambing jawa disarankan dengan sistem panggung. Karena kelebihan kandang panggung sendiri adalah kotoran kambing bisa langsung jatuh kebawah dan memudahkan saat kita membersihkan kotoranya. Usahakan kandang dan lingkungan kandang selalu kering dan tidka lembab, membersihkan kotoran kambing tersebut dapat kita lakukan setiap hari / maksimal 3 kali sekali.

4. Panen dan pemasaran

Seperti yang telah dijelaskan diatas, untuk proses panen dan pemasaran kambing jawa tergantung dari tujuan awal kita beternak kambing tersebut. Dan yang pasti dalam hal pemasaran kambing jawa entah pedaging atau anakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan susah untuk menjualnya. Karena berapapun jumlah dan umur kambing yang kita bawa kepasaran pasti akan segera laku dan banyak yang menawar.

Cukup sekian artikel yang bertema cara beternak kambing jawa, semoga dengan artikel yang sederhana tersebut dapat menginspirasi kita sehingga dijadikan panduan dalam beternak kambing  jawa.

No comments:

Post a Comment