Monday, 1 February 2016

Bahayanya penyakit sapi gila pada manusia

Penyakit sapi gila

penyakit sapi gila


Membahas tentang sapi tentunya banyak hal yang dipikirkan peternak agar dan supaya sapi yang mereka pelihara bisa menghasilkan benih2 keuntungan disaat menjualnya nanti. Namun itu semua bukanlah hal yang mudah seperti halnya kita mengucapkan kata "mudah", perlu pengorbanan, perlu ketelatenan, perlu pengetahuan tentang penyakit, perlu kerja keras, dan perlu kesabaran tentunya.
Dari kesemua itu mungkin sebagian besar peternak sapi beranggapan bahwa penyakitlah yang selalu ditakuti mereka. Pasalnya jika sapi terjangkati penyakit maka akan menimbulkan kerugian yang besar.

Berbicara masalah penyakit yang merupakan salah satu hambatan ketika sedang berbisnis ataupun beternak sapi, tentunya kita harus mengetahui pengetahuan dasar tentang penyakit-penyakit tersebut. Mulai dari jenis apa penyakit tersebut, gejalanya bagaimana, cara mencegahnya, pengobatnya, dan apakah berbahaya bagi manusia. Agar bisa memberikan penanganan yang terbaik.

Mungkin ada yang berpikir, "kenapa kita harus mengetahui dasar-dasar pengetahuan tentang penyakit pada sapi seperti yang telah dijelaskan diatas, toh ketika sapi sakit kita tinggal memanggil dokter hewan selesai".

Tidak ada yang salah pemikiran seperti itu, namun alangkah lebih baiknya jika kita paham akan penyakit-penyakit tersebut supaya pertolongan pertama apa yang harus kita lakukan, supaya sapi tersebut tidak mati. Dan apa pula yang harus kita lakukan agar tidak tertular penyakit pada sapi yang bisa menular ke manusia.

contoh sederhana.

- Ketika sapi mengalami kembung jangan memposisikan sapi secara terlentang, hal itu dikarenakan jantung sapi terletak disebelah kanan perut bukan dibagian dada seperti halnya manusia. Dengan posisi terlentang maka jantung akan terhimpit oleh angin saat menderita kembung, sehigg sapi bisa mati lebih cepat

- Jika sapi terinfeksi penyakit anthrax, apa yang harus kita lakukan?? Coba anda pikirkan jika kita sama sekali tidak mengetahui tentang penyakit tersebut, mulai dari gejalanya, ataupun penangananya. Padahal penyakit tersebut merupakan penyakit zoonosis yang sangat berbahaya dan dapat menular melalui kontak langsung.

Berbicara lagi masalah penyakit pada sapi, selain penyakit anthrax pada sapi ada satu lagi penyakit yang sangat mematikan dan tergolong juga kedalam penyakit zonoosis. Apakah penyakit tersebut??

Penyakit sapi gila pada sapi yang sangat mematikan



Penyakit sapi gila awalnya berasal dari penyakit scaprie yang umum diderita oleh domba-domba dewasa yang tersebar luas didaerah subtropis. Penyakit scaprie ditemukan sejak abab ke-18 dan memiliki gejala menabarak-nabrak benda disekitar tanpa tujuan yang jelas seperti halnya sapi gila. Selama kurang lebih 2 abad {200 tahun} penyakit scaprie hanya menular dari domba ke domba namun tidak menular dari domba kesapi.

Kemudian pada tahun 1985 Inggris dikejutkan dengan penemuan penyakit pada sapi yang memiliki gejala seperti halnya penyakit scrapie. Setelah kejadian itu ahli medis pun melakukan penelusuran dan penelitian tentang penyebab penyakit tersebut. Penelusuran mendalam mengenai penyakit itu dilakukan di CVL. Dan mengungkapkan bahwa penyakit pada sapi tersebut timbul karena pemberiian kosentrat dengan bahan campuran berupa sisa-sisa daging dan tulang domba, yang beberapa di antaranya diduga mengidap scrapie.

Mengapa kosentrat yang telah diberikan sejak lama tidak menimbulkan penyakit sapi gila dan baru muncul belakangan ini? Setelah dilakukan penelitian ternyata terdapat perubahan proses pembuatan kosentrat dengan tujuan menghemat biaya dengan menggunakan sisa-sisa daging dan tulang domba, sehingga berakibat fatal dengan timbulnya penyakit sapi gila tersebut.

Dengan sedikit sejarah diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit sapi gila/BSE berawal dari penyakit scrapie pada domba. Dan kemudian karena ulah manusia sendiri yang memaksakan sapi diberi pakan sisa-sisa daging dan tulang berharap agar kebutuhan proteinya tercukupi malah terjangkit penyakit sapi gila. Dapat juga dibilang karena ulah manusia sendiri memberi pakan sapi tidak sesuai kodratnya bahwa sapi adalah hewan herbivora {pemakan tumbuhan}.


gejala penyakit sapi gila

- Perubahan mental

Gejala sapi gila dapat kita lihat dari sikap mentalnya, umumnya sapi yang sehat akan terbiasa ketika ada seseorang didekatnya. Namun ketika sapi terinfeksi penyakit BSE akan akan terlihat sperti ketakutan, gelisah, mudah terkejut dan agresif.

- Peruahan sikap

Perubahan sikap pada penyakit sapi gila yang umum terjadi adalah, sering melakukan gerakan-gerakan aneh, menendang-nendang benda sekitar tanpa sebab yang jelas, tiba-tiba ambruk tidak bangun lagi, gerakanya tidak teratur, telinganya bergetar-getar dan ambruk dengan tiba-tiba dan tidak dapat bangun lagi.

- Perubahan sensasi

Perubahan sensasi maksutnya sapi akan merasakan kepekaan terhadap sesuatu, misalnya peka terhadap rangsangan raabaan dan rangsangan suara.

- Produksi susu menurun {pada sapi perah}

Salah satu gejala sapi gila jika terinfeksi oleh sapi perah adalah produksi susu menurun, biasanya produksi susunya melimpah lalu tiba-tiba menurun secara drastis maka kita harus waspada. Untuk meyakinkanya kita harus menggabung-gabungkanya dengan gejala yang lain. Namun disarankan segera menghubungi dokter hewan agar mendapatkan keterangan dan penanganan yang tepat.

- Hipersalivasi

Hipersalivasi adalah keluarnya air liur terus menerus dan berlebihan. Mulut sapi yang terinfeksi penyakit sapi gila umumnya akan mengeluarkan busa dan air liur, serta mendengus-dengus tak karuan.


Pencegahan penyakit sapi gila
Pnecegahan pertama dan yang paling utama adalah dari diri kita sendiri dan petugas pembuatan pakan kosentrat untuk ruminansia. Jangan memaksakan membuat atau memberi pakan kosentrat pada ternak ruminansia yang telah dicampur dengan tepung darah, tepung tulang, ataupun tepung daging. Ingatlah bahwa hewan ruminansia {pemamah biak} adalah hewan herbivora {pemakan tumbuhan}, kita tidak boleh menyalahi kodratnya sebagai hewan pemakan tumbuhan. Disamping itu, pemeriksanaan hewan sebelum disembelih, harus menjadi sebuah keharusan bagi tiap-tiap peternak. Namun jika sapi yang dipelihara diduga mengidap/terinfeksi penyakit sapi gila dan menunjukkan gejala-gejala seperti yang telah dijelaskan diatas maka segeralah mengisolasikan sapi tersebut dan segeralah memghubungi dokter/ahli medis segera.

Apakah penyakit sapi gila/BSE dapat menular ke manusia??

Penyakit sapi gila ini menurut para ahli masuk kedalam penyakit zoonosis dari sekian banyak jenis-jenis penyakit pada sapi yang mematikan dan dapat menular kemanusia. Pada tahun 1996 inggris digemparkan lagi dengan kasus penyakit sapi gila yang menular kemanusia dan disebut dengan penyakit new variant Creutzfeldt-Jakob Disease (nvCJD). Penyakit nvCJD pada manusia dapat menular melalui transplantasi, penggunaan alat medis bekas penderita, melalui oral dan juga faktor genetik {keturunan}. Melalui oral, jd dapat dipastikan jika memakan daging atau bagian tubuh lain dari sapi ataupun domba yang terinfeksi penyakit sapi gila/BSE maka akan beresiko tertular.

NvCJD merupakan penyakit yang merusak otak, dan bisa mengakibatkan seseorang menjadi pikun atau bahkan kematian. Pada manusia penyakit nvcjd/penyakit sapi gila pada manusia memiliki masa inkubasi lebih lama dibandingkan dengan sapi, yaitu sekitar 5 - 20 tahun. Gejala penyakit ini tidak bisa dilihat secara kasat mata, namun pada penderita gejala umumnya seperti, sering halusinasi, sering cemas, depresi, gangguan dalam tidur dan kehilangan ingatan.

Untuk pengobatan, sampai saat ini belum ditemukan obat yang efektif untuk menyembuhkan vCJD, pernah dilakukan uji coba pemberian antibiotik dan antivirus, namun belum pernah memberikan hasil positif. Obat/pengobatan yang diberikan umumnya bertujuan untuk mencegah memburuknya gejala agar penderita merasa lebih nyaman.

Artikel diatas saya tulis dari referensi buku ketika masih belajar disekolah {smk} peternakan. Cukup sekian artikel yang bertema bahayanya penyakit sapi gila pada manusia.




No comments:

Post a Comment