Sunday, 17 April 2016

Pembibitan ikan lele secara alami

Pembibitan ikan lele saat ini sudah menjadi cara alternatif yang dilakukan oleh para petani untuk meminimalisir biaya pengeluaran didalam budidaya ikan lele tersebut. Salah satu biaya terbesar dalam berbisnis ikan lele adalah pakan dan pembelian bibit, satu ekor bibit ikan lele dengan panjang 4 - 6 cm saja harganya berkisar 150-200 rupiah. Bayangkan saja jika kita mau membudidayakan 20.000 ekor lele, jadi 150 x 20.000 = 3.000.000 {3 juta}. Maka dari itu hampir semua petani yang menekuni budidaya ikan lele melakukan pembibitan sendiri, karena selain menghemat biaya pengeluran juga dikarenakan cara pembibitan ikan lele tidak begitu susah.


cara pembenihan ikan lele



Seperti yang telah diutarakan diatas bahwa biaya pengeluaran dalam budidaya ikan lele terbilang besar, dan salah satunya adalah harga bibit lele. Maka dari itu sebagai seorang petani seharusnya kita bisa memijahkan ikan lele sendiri supaya biaya yang kita keluarkan tidak terlalu besar.


Dalam pembibitan ikan lele ada 2 cara yang bisa kita lakukan, cara alami dan cara modern dengan menyuntikkan suatu cairan ke tubuh induk lele betina. Namun pada artikel kali ini akan saya jelaskan tata cara pembeibitan ikan lele secara alami.

Persiapan cara pembibitan ikan lele


-  Persipan kolam pembibitan lele

Sebelum proses pembibitan/pemijahan ikan lele tentunya ada persiapan yang harus kita lakukan. Persiapan yang pertama adalah kolam untuk pembibitan lele tersebut. Kolam yang akan digunakan natinya tidak harus berukuran besar dan tidak boleh juga terlalu kecil. Ukuran kolam yang baik/ideal untuk pemijahan ikan lele adalah panjang 2-3 meter, lebar 1-2 meter, sedangkan bahan untuk pembuatan kolamnya bisa dari tembok, bisa juga dari kolam terpal. Dan jika pembutan kolam dari semen dan baru saja selesai membuatnya, jangan langsung digunakan dahulu. Usahakan untuk merendam kolam tersebut dengan air selama kurang lebih 2 minggu. Jadi pembutan kolam untuk pembibitan ikan lele harus dibuat jauh-jauh hari sebelum digunakan.

-  Persiapan indukan untuk dibibitkan/dipijahkan
Selain kolam, persipan induk juga harus diperhatikan untuk usaha pembibitan ikan lele. Induk yang baik untuk dijadikan indukan pembibitan ikan lele adalah induk yang mempunyai ciri fisik besar, bongsor dan panjang, supaya bibit yang dihasilkan mempunyai sifat genetik yang sama dengan induknya. Akhir-akhir ini sering kali ditemukan pertumbuhan lele yang lambat, padahal jenis lele yang mereka budidayakan dari jenis lele unggul. Maka dari itu jangan menjodohkan induk lele dari satu keluarga {dari ibu yang sama}, carilah indukan lain yang berbeda keluarga. Supaya bibit lele yang dihasilkan memeiliki sifat unggul.

Selain itu umur indukan lele yang mau dipijahkan juga harus kita ketahui, indukan lele yang baik untuk siap dipijahkan adalah betina harus diatas 1,5 tahun dan jantan harus diatas 1 tahun. Antara jantan dan betina harus terpaut antara 2-3 bulan, lebih tua yang betina.

Sudahkah anda tahu ciri-ciri lele jantan dan lele betina?? Jika belum, berikut ini adalah ciri fisik antara lele jantan dengan lele betina:

 A. Ciri induk lele jantan:

- Kepala lele jantan lebih kecil, pendek dan agak gepeng dibandingkan lele betina.
- Warna kulit dada sedikit lebih tua bila dibandingkan dengan lele betina.
- Alat kelamin lele jantan terlihat menonjol kebelakang dengan warna kemerahan
- Gerakannya lebih lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng (depress).
- Tubuh dan perutnya lebih kecil dibanding induk ikan lele betina.
- Kulit lebih halus dibanding lele betina.

 B. Ciri induk lele betina

pembibitan ikan lele secara alami


- Kepala induk lele betina lebih besar, dan lebih cembung dibanding lele jantan.
- Warna kulit dada lebih terang dibanding dengan lele jantan.
- Kelamin berbentuk oval, berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar dan terletak di belakang anus {bisa anda lihat pada gambar diatas}.
- Gerakannya lambat dibanding lele jantan
- Tubuh dan perutnya lebih besar dan gembung dibanding lele jantan.
- Kulitnya agak kasar jika diraba

Cara pembibitan ikan lele secara alami


Seperti yang telah saya jelaskan diatas bahwa dalam pembibitan ikan lele dapat dilakukan dengan 2 cara, cara alami dan cara modern dengan menyuntikkan suatu cairan ketubuh induk betina. Untuk cara yang pertama akan saya jelaskan mulai dari cara pembibitan ikan lele secara alami.

1.  Langkah pertama pilihlah induk betina dan jantan yang sudah matang gonad. Apa matang gonad itu??

Matang gonad adalah Acuan siap tidaknya ikan lele tersebut untuk dipijahkan/dikawinkan. Dengan kata lain lele tersebut sudah dewasa atau belum. Lele yang sudah dewasa/sudah matang gonad akan membentuk telur secara alamiah dengan sendirinya, telur-telur yang sudah matang maka siap dibuahi atau dilakukan pemijahan. Telur yang matang atau siap dibuahi/sudah tua berwana coklat, masih muda berwarna kuning dan sangat muda berwarna hijau. Meskipun semuanya bisa dibuahi namun tingkat keberhasilan/menetasnya sangat baik yang sudah tua/berwarna coklat.

Secara sederhana sebenanya pengecekan telur untuk mengetahui kematangan telur tersebut dapat kita lakukan dengan cara memasukkan selang kecil melaui alat kelamin betina tersebut dan menghisapnya secara perlahan. Setelah telur berhasil keluar kita dapat memastikan apakah sudah matang atau belum dengan melihat warna telur tersebut. Namun cara ini harus dilakukan dengan sangat berhati-hati, karena dapat menyakiti induk betinanya. Cara lain yang bisa kita lakukan untuk mengetahui lele tersebut sudah matang telur atau belum bisa melihat dari bentuk fisiknya. Untuk lele betina perut tampak membesar, bila diraba terasa lembek, alat kelamin berwarna kemerahan dengan lubang agak membesar dan bila diurut kearah anus akan keluar cairan berwarna kekuningan.

Kesimpulanya: Lele yang sudah matang gonad belum tentu matang telur, namun lele yang sudah matang telur sudah pasti matang gonad. Jadi sebelum dilakukan proses pembibitan/perkawinan ikan lele, maka telur tersebut harus sudah matang/tua supaya tingkat keberhasilan menetasnya tinggi.

2.  Pembuatan kakaban

cara memijahkan ikan lele


Setelah kolam dibuat, indukan disiapkan, langkah selanjutnya adalah membuat kakaban dengan bahan ijuk/serabut yang dijepit dengan bambu. Ukuran kakaban sendiri seukuran area kolam pembibitan/pemijahan. Kemudian masukkan kakaban yang sudah dibuat tadi kedasar kolam, gunakanlah pemberat supaya tidak terapung kepermukaan kolam. Fungsi kakaban sendiri untuk tempat menempelnya telur-telur lele yang sudah dibuahi.

Setelah itu masukkan air yang bersih/tidak tercemar kedalam kolam pemijahan, bisa juga airnya dimasukkan terlebih dahulu sebelum kakaban dimasukkan. Yang jelas air dimasukkan kedalam kolam pembibitan ikan lele jauh hari kurang lebih 3-4 hari sebelum proses pemijahan dilakukan. Pengisian air kolam tersebut kurang lebih tingginya 30-40 cm.

3.  Kapan waktu memasukkan induk lele ke dalam kolam pemijahan?
Setelah kesemuanya siap, ambil induk jantan dan betina yang sudah matang telur kedalam kolam pemijahan. Waktu yang baik untuk memasukkan lele kedalam kolam pemijahan adalah sore hari sekitar pukul 16:00 - 17:00. Kenapa harus sore hari? karena biasanya ikan lele akan melakukan perkawinan pada malam hari, maka dari itu waktu yang baik untuk memasukkan induk lele disore hari.

Biarkan induk lele tersebut berada didalam kolam pemijahan selama satu malam. Jangan dilihat-lihat supaya lele tersebut tidak terganggu, biarkan saja lele melakuka perkawinan layaknya dialam liar. Setelah pagi hari tba maka dapat kita lihat pada kakaban tersebut bahwa telur lele sudah menempel.

4.  Mengambil/memindahkan induk lele dari kolam pemijahan.
Jika pemijahan sudah terjadi dan telur-telur lele terlihat menempel di ijuk-ijuk yang telah kita pasang, maka langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah memindahkan indukkan lele tersebut ke kolam budidayanya.

5.  Kapan telur lele menetas?

Telur lele yang sudah dibuahi tersebut akan menetas kurang lebih 30 - 33 jam setelah proses pembuahan terjadi. Bila proses pembuahan terjadi pada hari minggu jam 12:00 malam, maka telur lele tersebut akan menetas kurang lebih pada jam 18:00 {sore hari} dihari selasa "dengan catatan suhu air tersebut berkisar antara 23-26°C". Semakin tinggi suhu air kolam pemijahan tersebut, maka semakin cepat pula telur lele menetas.

Pada saat bibit lele mulai menetas/sudah menetas semua maka kakaban yang berada dikolam tersebut juga harus kita ambil. Pengambilan kakaban harus dilakukan secara hati-hati dan pelan-pelan supaya bibit lele yang masih kecil tadi tidak stres.

6.  Kapan waktu pemberian pakan bibit lele yang baru menetas?
Pemberian pakan bibit lele yang sudah menetas tadi dapat kita lakukan setelah bibit lele tersebut berumur sekitar 3 - 4 hari. Kenapa harus 3 - 4 hari?? Karea selama itu bibit lele masih mempunyai cadangan makanan sendiri. Hal inilah yang perlu diperhatiakn, karena kebanyakan bibit lele mati salah dalam pemberian pakanya. Salah karena telat dalam pemberian pakanya ataupun salah mengenai ukuran pakan yang diberikan. Untuk mengantisipasi agar tidak telat dalam pemberian pakanya, maka sebaiknya pemberian pakan kita lakukan 3 hari setelah induk lele dipijahkan.

7.  Seberapa besar ukuran pakan yang diberikan pada bibit lele yang baru menetas?
Ukuran pakan yang diberikan, Ukuran pemberian pakan untuk bibit lele yang tepat pastinya harus sangat lebih kecil dari ukuran bibit lele tersebut, karena bibit lele sendiri memiliki ukuran yang sangat kecil. Pakan utama bibit lele yang baru menetas adalah cacing sutera {cacing berukuran sangat kecil berwarna merah yang bisa kita dapatkan di sungai-sungai kecil/sawah}. Namun jika kesulitan mencari cacing sutra tersebut, maka dapat kita ganti dengan kuning telur atau tepung ikan.

8.  Berapa kali pemberian pakan pada bibit lele tersebut?
Frekuensi pemberian pakan pada bibit lele yang baik adalah 3-4 kali dalam sehari semalam, umumnya pada pagi jam 06:00, siang, 13:00, sore 17:00 dan malam jam 21:00. Pemberian pakan harus kita sesuaikan dengan kepadatan bibit lele tersebut, jadi harus kita kira-kira supaya tidak kurang ataupun tidak berlebihan. Jika berlebihan maka sisa pakan tersebut dapat membuat air kolam menjadi keruh dan menimbulkan penyakit, maka dari itu harus bisa kita kira-kira sendiri.

9.  Berapa lama bibit ikan lele dipelihara pada kolam pemijahan??


Biasanya bibit ikan lele dipelihara pada kolam pemijahan selama 20 - 25 hari sejak ikan sejak proses pemijahan dilakukan. Namun yang perlu diperhatikan disini adalah, ketika bibit ikan lele berumur 13 - 15 hari perlu dilakukan penyortiran, penyortiran dalam artian memisahkan antara bibit lele yang besar dengan bibit lele yang kecil.

Kenapa harus dilakukan penyortiran?? Karena bibit lele pada umur 13 - 15 hari ukuran/besarnya tidak sama, ada yang 1 cm, ada pula yang sudah 4 cm. Maka dari itu harus kita pisahkan agar bibit lele yang kecil tidak dimangsa oleh bibit lele yang sudah berukuran besar, karena kita tahu sendiri bahwa ikan lele juga merupakan ikan kanibal.

10.  Pada umur berapa bibit lele sudah bisa dimasukkan kekolam budidaya??

Patokan bibit lele yang siap ditebar/masukkan kekolam budidaya bukan karena umurnya, namun karena besar atau panjang bibit lele tersebut. Ukuran yang siap untuk kita budidayakan adalah 5 - 7 cm, umumnya pada ukuran tersebut ketika bibit lele berumur 25- 30 hari.

Catatan penting!

Kualitas air pada saat pembibitan ikan lele juga harus kita jaga ketika bibit lele berada pada kolam pemijahan, karena kualitas air kolam memberi peranan penting untuk kelangsungan bibit lele tersebut. Kapan waktu penggantian air yang baik tergantung dari bau dan tingkat kotoran kolam tersebut. Namun jika sudah sampai 1 minggu air kolam tersebut tidak berbahu maka pergantian juga harus kita lakukan. Gantilah air kolam tersebut secara perlahan agar bibit lele tidak stres ataupun mati.

Selain pergantian air diatas, suhu air juga harus kita perhatikan supaya tetap stabil dikisaran 25-27° C. Maka dari itu diatas kolam harus kita pasang asbes ataupun bahan-bahan lainya, supaya sinar matahari tidak masuk secara berlebihan agar tidak terjadi perubahan suhu yang drastis. Selain itu usahakan jangan sampai air hujam masuk kedalam kolam, air hujan mengandung pH yang rendah "asam". Ikan air tawar mudah terserang penyakit atau bahkan mudah mati jika berada pada air yang memiliki pH rendah {asam}, ataupun pH tinggi {basa}.

Itulah sedikit informasi tata cara pembibitan ikan lele secara alami yang bisa anda praktekkan, berhasil atau tidaknya tergantung seberapa besar ketelatenan dan kejelian kita dalam menjalaninya. Cukup sekian dan semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment