Dalam artikel ini sebelum saya membahas tentang tata cara dalam beternak,mulai dari persiapan kandang, pemberian pakan, cara sederhana dalam membuat pakan, dan lain sebagainya dlm beternak. Tetapi sebelumnya akan saya jelaskan sedikit ilmu dlm peternakan. Karena terkadang orang awam ruming dalam mendengar kata ruminansia/pemamah biak/nggayemi (dalam bahasa jawa).
Ruminansia/hewan pemamah biak adalah sekumpulan hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang mencerna makanannya dalam dua langkah: pertama dengan mengunyah dan menelan bahan mentah (rumput,jerami,kolonjono,konsentrat dan sebagainya) kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya tadi dan mengunyahnya kembali. unik kan?
Pemamah biak dalam ilmu peternakan dikenal sebagai ruminansia. Mereka mendapat keuntungan karena pencernaannya sangat sempurna dalam menyerap zat makanan yang terkandung dalam makanan, dengan dibantu mikroorganisme di dalam perut pencernaan.
mulut-rumen-retikulum (perut jala)-omasum(perut daun)-abomasum (lambung)-usus halus
Itulah sedikit gambaran organ pencernaan ruminansia(sapi).siklus yang pertama makanan dikunyah didalam mulut lalau diteruskan dirumen. Rumen sendiri berfungsi untuk menampung makanan sementara ,didalam rumen inilah akan terjadi fermentasi oleh enzim selulose. Disiklus yang kedua ialah retikulum.Setelah makanan tadi didiproses dalam rumen untuk difermentasi oleh enzim selulose,kemudian makanan tersebut masuk ke retikulum untuk dijadikan gumpalan yang masih kasar. Inilah fungsi dari retikulum,membentuk makanan menjadi gumpalan-gumpalan yang sering dinamakan dengan bolus.
Kemudian bolus tersebut dimuntahkan lagi kemulut untuk dikunyah kembali. Bisa kita perhatikan ketika para ruminansia (sapi,kambing ,domba,dll) duduk dengan santai sambil mulutnya mengunyah-ngunyah, saat itulah proses memamah biak trjadi kalau orang jawa sering menyebut dengan (nggayemi). Setlah itu makanan akan ditelan kembali dan diteruskan ke omasum (perut daun). Didalam omasum sendiri terdapat kelenjar yang memproduksi .
Dan kelenjar itu akan bercampur dengan bolus dan akan diteruskan ke obomasum (lambung). Di obomasum sendiri akan terjadi proses pencernaan secara kimiawi oleh enzim selulose. Sedangkan mikroorganisme penghasil enzim selulose td tidak dapat hidup didalam obomasum karena tingkat keasaman (ph) yang sangat rendah ,sehingga bakteri mikroorganisme tadi akan mati dan dapat dicerna untuk dijadikan sumber energi untuk para ruminansia.
No comments:
Post a Comment