>>>jual minyak lintah hitam asli papua<<<
Pada artikel sebelumnya tentang tema yang saya ambil adalah jenis-jenis penyakit pada sapi dan bahayanya, maka untuk tema kali ini saya akan membahas lebih detail dari masing-masing penyakit pada sapi tersebut. Dimulai dari penyakit anthrax pada sapi. Penyakit anthrax dapat diartikan sebagai penyakit serius/mematikan yang sifatnya akut atau parakut yang biasanya menyerang hewan ruminansia/pemamah biak seperti {sapi, kerbau, kambing, unta, kuda, dan babi} dan dapat menular ke manusia.
Penyakit anthrax pada sapi termasuk kedalam golongan penyakit zoonosiz {penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia}. Hampir setiap tahun penyakit yang disebabkan oleh virus/bakteri bacillus antracis ini muncul didaerah endemis {penyakit yang menyebar pada populasi/wilayah tertentu}. Dan salah satu daerah endemis tersebut adalah Indonesia.
Sejarah singkat penyakit anthrax
Secara etimologi kata "anthrax" berasal dari bahasa yunani yang dapat diartikan sebagai "batu bara", dengan ciri kulit yang hitam legam karena terinfeksi penyakit anthrax. Menurut Sukmanegara {seorang ahli penyakit anthrax} di Indonesia sendiri penyakit anthrax pertama kali ditemukan didaerah Teluk Betung Provinsi Lampung pada tahun 1884. Setelah itu pada tahun 1985 penyakit anthrax kembali ditemukan di Buleleng Bali dan Rawas Palembang.
Dan kemudian pada tahun 19886 penyakit anthrax kembali lagi ditemukan didaerah banten dan kalimantan. Dan penyakit anthrax pada tahun 1990 an, penyakit anthrax kembali lagi ditemukan hampir disemua wilayah Indonesia seperti Jakarta, Purwakarta, Bogor, Priangan, Banten, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Surakarta, Banyumas, Madiun, Bojonegoro, Sumbawa, Jambi, Palembang, Padang, Bengkulu, Menado, Donggala, Palu, Bukti tinggi, Sibolga, Medan, Sumba, Lombok, Flores, Bali, dan, Sulawesi.
Penularan penyakit anthrax
Tidak berbeda dengan penyakit lain, penyakit anthrax sendiri mempunyai tiga faktor penyebab yang bisa menularkan penyakit tersebut.
1. Antrax Gastrointestinal {penularan melalui makanan}
Penularan penyakit Anthrax melalui makanan bisa terjadi pada hewan ternak ruminansia melauli pakan yang dimakan. Sebagai contoh hewan tersebut memakan rumput sampai ke akar-akarnya, sedangkan rumput tersebut diambil dari wilayah yang terjangkiti spora Anthrax. Karena virus/bakteri bacillus antracis bisa membentuk spora yang sifatnya aerob {bisa hidup dengan oksigen}. Spora-spora tersebut dapat hidup didalam tanah yang mengandung oksigen sampai puluhan tahun.
Sedangkan penularan ke manusia bisa melalu daging sapi yang dimakan diambil dari sapi yang terinfeki oleh virus/bakteri Anthrax tersebut. Karena daging sapi yang terjangkit bakteri Bacillus anthracis jika tidak dimasak benar-benar matang diatas suhu 100 derajat C selama 20 menit tidak akan mati dan akan menjangkiti orang yang memakanya.
2. Inhalation Anthrax {penularan melalaui udara}
Penularan penyakit Anthrax yang kedua ini bisa terjadi ketika ternak menghirup udara yang terkontaminasi spora anthrax. Spora-spora tersebut berterbangan karena dibawa oleh serangga ataupun burung pemakan bangkai yang telah terinveksi oleh virus/bakteri bacillus antracis.
Sebagai contoh: Ada hewan ruminansia liar yang mati terkena penyakit anthrax lalu bangkai hewan tersebut dimakan burung ataupun lalat hijau. Kemudian burung/lalat tersebut terbang, pada saat terbang itulah virus/bakteri bacillus antracis tersebar melalui udara.
3. Cutaneous anthrax {penularan melalui kulit yang luka}
Penyebaran Cutaneous anthrax ini biasanya berkaitan dengan pakan yang dimakan masih berbentu ranting-ranting yang kasar dan ranting-ranting tersebut tumbuh di wilayah yang terjangkit virus/bakteri bacillus antracis. Contoh sederhana Ketika sapi memakan pakan/ranting-ranting yang kasar, kemudian ranting tersebut menusuk mulut atau saluran pencernaan. Ketika itulah spora/bakteri bacillus anthracis masuk melalui luka-luka tersebut.
Gejala-gejala penyakit Anthrax pada sapi/hewan pemamah biak
Ada 3 bentuk penyakit Anthrax pada ternak yaitu perakut, akut dan kronis. Dari ketika kondisi tersebut mempunyai gejala berbeda yang bisa kita kenali.
1. Bentuk Perakut
Dari ke 3 bentuk tersebut bentuk perakut merupakan bentuk yang paling mematikan, karena kondisi perakut mempunyai gejala yang sangat mendadak dengan adanya pendarahan diotak sehingga terjadi kematian. Gejala umum pada bentuk/kondisi perakut seperti:
- Ternak mengalami sesak napas
- Ternak mengalami kejang-kejang
- Suhu tubuh ternak mencapai 40 derajat C
- Pada beberapa kasus ternak mati secara mendadak tanpa adanya gejala-gejala
2. Bentuk Akut
Sedagkan bentuk akut bisa kita kenali dengan gejala umum sebagai berikut:
- Suhu badan ternak mencapai 41 derajat C
- Pada sapi perah, produksi susunya menurun secara drastis
- Jika sapi pada kondisi bunting maka akan mengalami keguguran
- Ternak mengalami depresi dan susah/sesak napas
- Pada kasus yang sudah parah ternak akan mengalami kejang, kemudian rebah dan mati dengan mengeluarkan darah kental berwarna mearah kehitaman melalui mulut ataupun hidung
3. Bentuk Kronis
Bentuk kronis jarang sekali terjadi pada sapi, kerbau, kambing ataupun kuda, namun bentuk kronis sering dijumpai pada pada babi. Dengan gejala yang umum:
- Nafsu makan berkurang
- Ternak mengalami depresi
- Pada bagian disekitar lidah dan krongkongan mengalami pelepuhan
- Warna kulit kehitaman
Gejala penyakit Anthrax pada manusia
Penyakit Anthrax merupakan penyakit zoonosis {penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia} seperti yang telah dijelaskan diatas. Rata-rata penyakit ini menyerang manular manusia melalui makanan/daging yang dimakan terinfeksi virus/bakteri bacillus anthracis. Denagn gejala-gejala yang umum sebagai berikut:
- Pada kulit timbul bungkul merah pucat yang lama-kelamaan menjadi kehitaman disertai cairan bening berwarna merah
- Kulit dan jaringan disekitar bungkul tegang, bengkak dengan berwarna merah tua
- Penderita merasakan sesak napas didaerah dada disertai batuk
- Penderita merasakan demam tapi suhu badan tidak terlalu tinggi
- Penderita merasakn nyeri diarea sekitar perut
- Jika kodisi tersebut tidak segera ditangani/diobati dapat menyebabkan kematian
Pencegahan penyakit Anthrax pada sapi
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa penyakit Anthraks biasa menyerang mamalia/herbivora/ruminansia yang memakan makanan/pakan yang terinfeksi oleh virus/bakteri bacillus anthracis. Ataupun menghirup spora Anthrax yang berterbangan diudara yang disebarkan oleh serangga/hewan pemakan bangkai yang terinfeksi oleh penyakit Anthrax. Dan bisa juga kontak langsung dengan kulit yang luka. Maka dengan itu kita dapat menyimpulkan, pencegahan dapat dilakukan dengan cara:
1. Untuk daerah yang masih bebas virus/bakteri Anthrax, tindakan pencegahan yang baik bisa dilakukan dengan cara selalu
menyeleksi dengan ketat hewan ternak yang mau masuk ke wilayah tersebut.
2. Sedangkan pada wilayah enzootik virus Anthrax/terjangkiti virus Anthrax, pencegahan dapat kita lakukan dengan cara vaksinasi
yang dilakukan setiap tahun. Pada sapi dan kerbau dosis 1 cc, pada kambing, domba, babi dan kuda dosis sebesar 0,5 cc. Vaksin
diberikan secara injeksi subkutan.
3. Pencegahan pada ternak mati yang terinfeksi virus/bakteri Anthrax dapat kita lakukan dengan cara menguburnya sedalam 2 meter
dan ditaburi kapur/desinfektan pada bangkai ataupun tanah galian. Dan jangan membuka tubuh ternak yang mati tersebut jika sudah
diketaui bahwa terinfeksi virus/bakteri anthrax
4. Isolasikan hewan yang terduga terinfeksi virus/bakteri Anthrax dan isolasi juga perlu dilakukan di daerah yang terjangkit
virus/bakteri Anthrax tersebut
5. Jangan memberikan pakan rumput yang masih ada akarnya, ketika mencari rumput hilangkanlah akar rumput tersebut. Hal itu bertujuan untuk menghindari spora Anthrax yang bersembunyi didalam tanah. Karena spora-spora tersebut mampu bertahan didalam tanah hingga puluhan tahun
Cara pengobatan penyakit anthrax pada sapi
Jika sapi/ternak sudah terlanjur sakit/gejala-gejala seperti yang telah dijelaskan diatas terlihat segeralah menghubungi dokter hewan/tenaga medis ahli dalam bidang peternakan. Pengobatan pada penyakit Anhrax sendiri dapat dilakukakn dengan cara menyuntikkan kombinasi antara antiserum dan antibiotika. Antibiotika yang dipakai antara lain Procain Penisilin G, treptomisin atau kombinasi antara Penisilin dan Streptomisin. Akan tetapi sebaik-baiknya pengobatan dan sebaik-baiknya obat tidak lebih baik dari pencegahan, karena pencegahan itu lebih baik daripada pengobatan.
Cukup sekian artikel yang bertema penyakit Anthrax pada sapi, semoga dengan membaca artikel ini kita bisa lebih waspada dan tahu bahayanya penyakit Anthrax.
No comments:
Post a Comment